16 SEPTEMBER 1982

14 tahun sebelum aku lahir.
Berpuluh-puluh kilometer dari bumi indonesia,di sebuah desa yang kini ditiadakan oleh peta. Lebih dari 2.400 orang dibombardir oleh zionis dgn bengis. Tua muda,laki-laki perempuan, tak ada bedanya. Serangan yang dihujamkan selama lebih dr 36 jam berturut-turut. Serangan tanpa ampun. Serangan yang baru ku ketahui sejarahnyaa setelah 34 tahun berlalu.
Ah bukan,ini bukan tentang kebengisan itu. Aku menulis ini bukan untuk memaparkan kebengisan para zionis. Aku menulis ini untuk menampar jiwa yang 'katanya' masih muda. Bodoh sekali bukan? Airmataku meleleh menyaksikan semangat anak-anak palestina. Usianya? Jauh dibawah usiaku kini. Mereka menuntut ilmu untuk kemudian tahu,ia harus syahid bersama islam di hati. Lalu bagaimana dengan jiwa yang pongah ini? Menuntut ilmu sebagai alat agar semakin mencintai dunia. Oh anak-anak palestina. Kalianlah yang sebenar-benarnya pemuda. Semangatmu itu,semangat yang takkan bisa ku urai dalam bentuk kata-kata seperti ini. Kalau bukan aku ku harap akan ada generasi setelahku yang akan meniru semangat baja kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKOTAK KENANGAN | Cahaya Aksara

Melewatkanmu

Sudut Cahaya